Jakarta, HAGI News – Kurangnya literasi masyarakat Indonesia terhadap fenomena sains kebumian seperti eksplorasi dan mitigasi bencana, serta kurangnya minat pemuda membaca kolom opini di media masa memerlukan suatu dorongan terhadap ilmuwan muda sains kebumian agar berani membaca, menulis dan publikasi gagasan atau pengetahuannya dalam bentuk tulisan populer di media masa.
Dalam rangka menumbuhkembangkan minat dan keterampilan tersebut, HAGI bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) menyelenggarakan kegiatan “Lokakarya Menulis Artikel Opini Sains Kebumian di Media”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 12 Juli 2018, pukul 09.00 – 16.00 WIB bertempat di Ruang Rapat STMKG, Jl. Perhubungan I No. 5, Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten.
Lokakarya diawali dengan sambutan dari ketua panitia Dr. Agus Safril, dilanjutkan dengan sambutan Presiden HAGI yang diwakili Sekretaris Jenderal Eksternal HAGI Dr. Arif Gunawan, lalu dilanjutkan sambutan Ketua STMKG Slamet Suyitno Raharjo, M.Si. serta arahan dan pembukaan oleh Kepala BMKG yang diwakili Deputi Bidang Meteorologi Drs. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc.
Lokakarya ini menghadirkan 3 Narasumber dan 1 moderator, yakni:
- Daryono, S.Si., M.Si. – (VP Sains dan Teknologi HAGI ) – “Membiasakan diri menulis artikel opini sains kebumian di media”
- Slamet Suyitno Raharjo, S.Si., M.Si. (Ketua STMKG) – “Tantangan Publikasi Karya Tulis Sains Kebumian di Indonesia Timur”
- Admiral Musa Julius ( Divisi PIT, Course, and Special Event HAGI) – “Praktik Menulis artikel opini sains kebumian di media”
- Moderator : Muhammad Risyad
Hadir sebagai peserta lokakarya yakni dosen STMKG, anggota HAGI, taruna STMKG, Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia (HMGI) dan Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI).
Lokakarya ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat dan keberanian menulis artikel opini pada kalangan geosaintis muda, meningkatkan keterampilan menulis artikel opini di kalangan geosaintis muda, serta meningkatkan literasi masyarakat dengan menambah publikasi sains kebumian. (aa)